Pengobatan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan kesembuhan. Sedangkan upaya pengobatan adalah segala tindakan medik yang dilakukan untuk meringankan beban dan keluhan penderitaan atau pasien, yang tidak terbatas hanya pada pemberian obat.
Proses yang harus dilakukan dalam pengobatan Rasional
1. Anamnesis adalah suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.
Tujuan dari dilakukannya amnesis itu sendiri yaitu untuk mengetahui :
· Keluhan pasien
· Riwayat penyakit dan lamanya sakit
· Sifat penyakit, apakah akut, kronis atau kambuhan
· Upaya pengobatan yang telah dilakukan
· Obat apa saja yang telah dikonsumsi
· Faktor pencetus/penyebab, resikonya dan atau sumber penularannya
· Riwayat keluarga, adakah keluarga pasien yang mengalami sakit serupa
2. Pemeriksaan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Periksaan Fisik yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan kondisi fisik dari pasien.
b. Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari penderita, dapat berupa urine (air kencing), darah, sputum (dahak), dan sebagainya untuk menentukan diagnosis atau membantu menentukan diagnosis penyakit bersama dengan tes penunjang lainya, anamnesis, dan pemeriksaan lainya
Jenis-jenis Pemeriksaan Laboratorium:
· Mikrobiologi menerima usapan, tinja, air seni, darah, dahak, perlatan medis, begitupun jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi dikultur untuk memeriksa mikroba patogen
· Parasitologi, untuk mengamati parasit
· Hematologi, menerima keseluruhan darah dan plasma. Mereka melakukan perhitungan darah dan selaput darah.
· Kimia klinik, biasanya menerima serum, mereka menguji serum untuk komponen-komponen yang berbeda.
· Toksikologi, menguji obat farmasi, obat yang disalahgunakan, dan toksin lain.
· Imunologi, menguji antibodi.
· Serologi, menerima sampel serum untuk mencari bukti penyakit seperti Hepatitis atau HIV.
· Urinalisis, menguji air seni untuk sejumlah analit.
· Patologi, bedah menguji organ, ekstremitas, tumor, janin, dan jaringan lain yang dibiopsi pada bedah seperti masektomi payudara.
· Sitologi,menguji usapan sel (seperti dari mulut rahim) untuk membuktikan kanker dan lain-lain.
c. Pemeriksaan penunjang yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakuan atas indikasi tertentu guna memperoleh ketarangan yang lebih lengkap. Tujuan pemeriksaan ini dapat bertujuan.
· Terapeutik, yaitu untuk pengobatan tertentu
· Diagnostik, yaitu untuk membantu menegakan diagnosis tertentu
· Pemeriksaan,laboratorium,Rontagen, USG, dll dan KTA
3. Penegakan diagnosis
4. Pemilihan intervensi pengobatan terdiri dari tiga bagian yaitu:
· Terapi farmakologis yaitu kegiatan yang bersifat, peresepan, penyediaan obat, penyerahan obat, pemakaian obat.
· Terapi non farmakologis yang berupa pemberian informasi tentang penyebab terjadinya penyakit yang harus di hindari dan beberapa saran agar pasien memperbaiki kualitas hidup seperti, meningkatkan mutu gizi, berhenti merokok, berhenti mengkonsumsi alkohol, dan melakukan olah raga dan diet.
· Intervensi gabungan pasien mendapatkan keduanya berupa terapi farmakologi dan non farmakologi.
5. Pemilihan obat
Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan obat yaitu :
· Efek terapi yang diperlukan
· Kelas terapi yang sebaiknya diberikan
· Pertimbangan manfaat dan resiko
· Sesuai dengan kondisi pasien
· Keamanan obat (efek samping, kontraindikasi)
· Harga obat dan biaya pengobatan
6. Penentuan dosis Cara & lama pemberian
7. Penulisan resep harus mudah dibaca untuk mengurangi kesalahan
8. Pemberian informasi berupa :
· Keadaan penyakitnya
· Cara mencegah dan mengatasi penyakit
· Cara penggunaan obat
· Waktu/lama pemakaian obat
· Efek samping obat, dan apa yang harus dilakukan bila terjadi efek samping yang berbahaya
· Bahayanya bahan kimia yang tidak perlu
· Bersabar menunggu kesembuhan merupakan cara yang lebih aman
9. Tindak lanjut pengobatan
Tindak lanjut dalam pengobatan yang harus diperhatikan adalah apakah efek terpainya sudah tercapai atau tidak, kalau sudah tercapai obat harus di hentikan, dan jika tidak tercapai pemakaian obat harus dihentikan dan diganti dengan obat yang lain, kemudian dilakukan pemerikasaan ulang dan pasien di rujuk. Efek samping obat, juka terjadi efek samping yang tidak di inginkan atau memperburuk keadaan pasien segera hentikan pemakaian obat, dan minum antidotum, atau ganti dengan obat lain.
Pengobatan rasional dan Irasional
Pengobatan rasional merupakan kegiatan diamana pasien menerima obat sesuai dengan kebutuhan klinis pasien, dosis sesuai kebutuhan, periode wakktu yang sesuai, sediaan yang sesuai, dan harga terjangkau oleh pasien. Pengobatan Irasional adalah pemberian resep dengan indikasi yang tidak jelas, cara dan waktu pemberian yang salah atau keliru, serta peresepan obat yang sangant mahal. Penggunaan obat di katakan tidak rasional atau irasional jika dampak negatif yang di terima atau yang terjadi pada pasien lebih besar dari efek terapi yang diberikan.
Jenis-jenis pengobatan irasional
Pengobatan rasional dan Irasional
Pengobatan rasional merupakan kegiatan diamana pasien menerima obat sesuai dengan kebutuhan klinis pasien, dosis sesuai kebutuhan, periode wakktu yang sesuai, sediaan yang sesuai, dan harga terjangkau oleh pasien. Pengobatan Irasional adalah pemberian resep dengan indikasi yang tidak jelas, cara dan waktu pemberian yang salah atau keliru, serta peresepan obat yang sangant mahal. Penggunaan obat di katakan tidak rasional atau irasional jika dampak negatif yang di terima atau yang terjadi pada pasien lebih besar dari efek terapi yang diberikan.
Jenis-jenis pengobatan irasional
- Peresepan yang lebih yaitu memberikan resep obat yang seharusnya tidak perlu untuk penyakit yang di derita pasien. Contoh : pemberian obat antibiotik pada penyakit ISPA( Infeksi Saluran Nafas Atas)
- Peresepan yang kuran yaitu peresepan obat yang diperlukan kurang dari yang seharusnya baik dosis, jumlah, maupun lama pemberian.
Contoh : Tidak memberi oralit pada anak penderita diare. - Persepan
yang majemuk yaitu, memberikan beberapa obat untuk satu jenis indikasi
penyakit yang sama yang seharusnya bisa disembuhkan dengan satu jenis
obat.
Contoh : pemberian puyer pada anak dengan keluhan batuk pilek,
R/ amoxilin, paracetamol, GG, dexametason, ctm, dan luminal. - Peresepan
salah, mencakup pemberian obat dengan indikasi yang keliru, untuk
kondisi yang sebenarnya kontraindikasi atau pasien yang memiliki riwayat
penyakit lain yang tidak bisa mentoleransi efek samping obat,
memberikan efek samping yang lebih besar, pemberian informasi yang salah
mengenai obat yang yang diberikan pada pasien.
Contoh : memberikan asam mefenamat sebagai penurun demam seharunya paracetamol lebih efekif untuk menurunkan demam. - Peresepan
yang boros, yaitu memberikan resep obat yang mahal walau masih tersedia
obat lain yang memberikan khasiat, kandungan dan manfaat yang sama.
Contoh : peresepan obat paten yang berlebihan sementara msih ada obat genrik yang khasiat, kandungan, dan manfaat yang sama dan sudah terbukti klinisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar